Banyak orang yg dianugerahi kehamilan, namun tidak menginginkan bayinya lahir ke dunia. Hal semacam itu lantaran beragam alasan. Mungkin saja karena bayinya hasil hubungan gelap, atau bahkan juga alasan lain.
Karenanya beberapa calon ibu itu memilih mendatangi klinik ab#rsi untuk mengenyahkan darah daging sendiri.
Tahukah Anda, seperti apa siksaan yang dialami bayi waktu tubuh mungilnya di keluarkan dari r@h!m?
Anda dapat melihat bagaimana sistem ab#rsi pada bayi lewat video dari mantan pengab#rsi, dr Anthony Levatino.
Dalam video itu dr Anthony Levatino menerangkan rentetan ab#rsi. Dari mulai bayi yang bergerak-gerak di r@h!m, sampai satu persatu anggota badannya dicopot.
Ditulis Abortion Procedures, prosedur ab#rsi Dilation and Evacuation (D&E) dilakukan pada janin berumur 13-24 minggu dalam kandungan.
Lantaran ukuran bayi yang besar, sektiar 7 inchi, jadi mesti dilakukan persiapan sebelum mengeluarkannya dari r@him.
Pada ab#rsi D&E, pengab#rsi menggunakan laminaria, bentuk rumput laut disterilkan. Benda ini membuka leher r@h!m wanita 24 hingga 48 jam sebelum prosedur.
Laminaria menyerap cairan dari badan wanita serta memperluas, perluasan (dilatasi) mulut r@h!m.
Saat wanita kembali pada klinik ab#rsi, pengab#rsi memakai anestesi serta selanjutnya membuka leher r@h!m dengan memakai dilator logam serta spekulum.
Pengab#rsi memasukkan kateter penghisap kedalam r@h!m untuk mengosongkan cairan ketuban.
Sesudah cairan ketuban habis, pengab#rsi memakai penjepit sopher, instrumen dengan jejeran 'gigi' tajam. Alat itu yang akan menarik lengan serta kaki janin, mencopot anggota tubuh dari badannya. Pengab#rsi terus merobek usus, tulang, jantung, paru-paru, serta tiap-tiap anggota tubuh lainnya dari tubuh bayi.
Sisi yang paling susah dari prosedur ini umumnya mencari, menangkap serta menghancurkan kepala bayi.
Sesudah memecah tengkorak bayi, pengab#rsi memakai kuret untuk mengikis r@h!m. Hingga r@h!m bersih dari plasenta dan setiap sisi yang tersisa dari bayi.
Pengab#rsi lalu menghimpun semuanya sisi bayi serta membuat kembali badan kecil itu. Hal semacam ini untuk meyakinkan semua anggota badan bayi telah dikeluarkan dengan cara lengkap.
Terkecuali kondisi bayi yang diab#rsi, dr Levatino juga menerangkan risiko bahaya untuk organ badan yang berpotensi dihadapi si ibu. Termasuk juga infeksi serta pendarahan. Bahkan juga kematian sang ibu.
Dr Levatino adalah dokter ginekolog yang telah mempunyai pengalaman medis lebih dari 40 tahun.
Levatino sudah lakukan 1. 200 ab#rsi. Tetapi saat ini ia memutuskan untuk menentangnya. Bahkan juga aktif mengkampanyekan pelarangan ab#rsi.
Satu hari sesudah menyelesaikan satu ab#rsi ia lihat janin yang hidupnya ia akhiri.
" Saya mengerti, membunuh bayi usia berapa pun yang masih dalam kandungan dan atas alasan apa pun yaitu hal yang salah, " katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar