Anak Anda keranjingan smartphone? Penelitian The American Academy of Pediatrics & the Canadian Society of Pediatrics menyimpulkan anak dibawah umur 12 tahun baiknya tidak bermain smartphone & tablet. Kenapa demikian?
Perkembangan otak terlalu cepat
Antara 0-2 tahun, perkembangan otak anak-anak berkembang sangat cepat, serta berlanjut sampai usia 21 tahun. Sebagian penelitian tunjukkan perubahan otak yang sangat banyak terkena tehnologi seperti telefon pintar, internet, serta TV mengakibatkan anak-anak jadi kurang konsentrasi, alami masalah kognitif serta proses belajar, temperamental dan kurang dapat kontrol diri.
Menghambat perkembangan
Saat anak bermain gadget, mereka condong sedikit bergerak. Pemakaian teknologi membatasi gerak fisik, hingga menghalangi perkembangan. Satu penelitian di Amerika Serikat tunjukkan sepertiga jumlah anak-anak yang mulai bersekolah mengalami kendala perkembangan fisik, serta rendahnya kekuatan membaca dan pencapaian prestasi di sekolah.
Risiko kegemukan
Sebagian peneliti tunjukkan hubungan pada gadget dengan obesitas. Anak-anak yang diijinkan ber-gadget-ria di kamar mereka cenderung lebih mudah terserang resiko kegemukan. Walau sebenarnya 30% anak-anak yang alami obesitas semakin lebih gampang punya potensi terserang diabetes, serangan jantung, serta stroke.
Susah tidur
Dari penelitian, di ketahui sekitaran 60 % orang-tua kurang mengawasi anaknya yang bermain smartphone, tablet atau video game. Sementara 75% orang-tua membiarkan anak-anaknya bermain gadget dikamar tidur. Diluar itu, 75% anak-anak usia 9-10 tahun alami kesusahan tidur, akibat sangat banyak bermain gadget. Hal semacam ini bisa beresiko pada prestasi anak di sekolah.
Gangguan mental
Kelihatannya tidak mungkin anak-anak yang masihlah kecil dapat alami masalah kejiwaan. Tetapi, beberapa studi menyimpulkan, pemakaian tehnologi yang terlalu berlebih dapat berpotensi jadi penyebab tingkat depresi pada anak, kekhawatiran, kurang konsentrasi, autisme, bipolar, serta tingkah laku bermasalah lainnya.
Perilaku agresif
Media komunikasi yang menyuguhkan tindakan kekerasan bisa mengakibatkan anak jadi agresif. Terlebih kini banyak media atau video game yang menghadirkan tingkah laku kekerasan fisik serta seksual. Amerika Serikat bahkan juga memasukkan bentuk kekerasan dalam media sebagai resiko kesehatan orang-orang lantaran dampak negatifnya pada anak-anak.
Jadi pelupa
Beragam jenis bentuk tehnologi media mengolah info dengan cepat. Bila anak sangat cepat mengolah info, mereka jadi condong kurang dapat berkonsentrasi serta daya ingatnya mengalami penurunan. Bila anak-anak tak dapat berkonsentrasi, jadi dampaknya mereka akan alami kesusahan belajar.
Jadi kecanduan
Orang-tua yang punya kebiasaan dengan gadget, sering membuat anak terasa tidak di perhatikan serta asik sendiri dengan smartphone atau tabletnya. Mengakibatkan, hal semacam itu jadi rutinitas serta dapat menyebabkan kecanduan. Riset Gentile mengatakan, 1 dari 11 anak umur pada 8-18 th. kecanduan tehnologi gadget.
Terkena radiasi
Handphone serta beragam tehnologi nirkabel keluarkan radiasi yang beresiko untuk kesehatan. Anak-anak yang kerap bermain gadget berisiko sering terkena radiasi itu. Walau sebenarnya, system kekebalan dan otak mereka tengah dalam waktu perkembangan.
Tidak berkelanjutan
Anak-anak yaitu masa depan kita, namun tak ada hari esok bagi anak-anak yang sangat banyak memakai tehnologi canggih, sekian diungkapkan peneliti Cris Rowan. Menurut dia, edukasi yang datang dari gadget akan tidak lama bertahan dalam ingatan anak-anak. Dengan hal tersebut, pendekatan pendidikan lewat gadget akan tidak berkepanjangan untuk mereka, hingga perlu dibatasi.
"Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa dishare ya, supaya teman-teman yang lain juga tahu informasi ini."

Tidak ada komentar:
Posting Komentar