Usaha pemerintah Filipina untuk mencari 18 sandera asing dari tangan Abu Sayyaf sudah mengonsumsi korban jiwa cukup besar dari Angkatan Bersenjata mereka. 18 Tentara tewas dalam baku tembak yang berjalan sepanjang 10 jam pada Sabtu (9/4) lantas, tengah dari beberapa pemberontak 5 milisi juga sukses ditembak mati.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) meyakini dapat lebih baik dari tentara Filipina. Tetapi, kemauan itu rupanya tidak memperoleh kesepakatan dari pemerintah, bahkan DPR.
Korban besar dari tentara pemerintah bikin Indonesia tidak ingin mengambil resiko. Alhasil, pasukan paduan yang telah dikerahkan menuju Nunukan, Kalimantan Timur cuma berlatih.
Rupanya, kekalahan tentara Filipina serta keengganan pemerintah untuk mengambil pilihan militer dalam pembebasan sandera digunakan terpidana terorisme Umar Patek. Dia tawarkan diri untuk menolong Indonesia bernegosiasi segera dengan golongan militan supaya membebaskan ke-10 WNI.
Alhasil, nampak pertanyaan besar, benarkah Umar Patek dapat membebaskan semua sandera?
Umar Patek dengan kata lain Hisyam bin Alizein memanglah pernah dekat dengan grup militan di selatan Mindanao, Filipina itu. Dia pernah berjuang berbarengan mereka, bahkan juga diberitakan terbunuh dalam satu serangan yang dikerjakan Angkatan Bersenjata Filipina pada September 2006 lantas.
Kedekatan itu membuatnya terasa meyakini dapat memengaruhi pemimpin-pemimpin Abu Sayyaf untuk membebaskan 10 WNI yang disandera. Tawaran itu tidak diterima mentah-mentah oleh pemerintah.
Analis Intelijen The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib yakini, Umar tidak bakal memberi dampak penting pada perjuangan Indonesia dalam membebaskan semua sandera. Terlebih, grup Abu Sayyaf terpecah jadi sebagian faksi.
" Tak juga, grup Abu Sayyaf tersebut mempunyai sejenis faksi-faksi, " ungkap Habib waktu berbincang dengan merdeka. com, Selasa (12/4).
Faksi-faksi itu mempunyai susunan organisasi serta kepemimpinan yang tidak sama. Tetapi, semua bernaung dibawah bendera Abu Sayyaf, yang kini berafiliasi segera dengan ISIS di Timur Tengah.
Alhasil, tidak mungkin seseorang Umar Patek dapat memengaruhi semua faksi itu. " Hanya tawaran sih oke, namun mereka memiliki kiat, " lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar